Page 6 - ddk1
P. 6

5. Lucia C. Dambies
















           Sejak SMP wanita yang akrab dipanggil Loucee ini sudah bercita-cita menjadi desainer grafis. Setelah lulus
           dengan predikat cum laude dari Desain Komunikasi Visual, FSRD, ITB di tahun 1999, Loucee kembali ke
           kota kelahirannya untuk bekerja di Makki & Makki Strategic Communication dan Ellipse Indonesia.
           Kemudian Loucee melanjutkan studi tingkat Master di program studi Visual Communication Design di Pratt
           Institute, New York City. Atas karyanya, Loucee ini pernah meraih penghargaan Circle Awardfor Academic
           Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Selama di New York, Loucee sempat bekerja paruh waktu di
           studio desain grafis legendaris Chermayeff & Geismar dan perusahaan branding Wolff Olins. Loucee yang
           kini tinggal di Newcastle Upon Tyne, Inggris, bekerja sebagai Head Designer di Wharton Bradley Mack,
           perusahaan yang bergerak di bidang internet marketing specialist.


           6. Henricus Kusbiantoro



















           Lulusan ITB  lainnya adalah Henricus  Kusbiantoro. Henri merupakan salah satu desainer grafis top
           Indonesia, namanya sangat terkait erat dengan Landor, perusahaan pionir dan terkemuka sebagai konsultan
           merek dan logo yang berpusat di SanFransisco, AS. Henricus adalah salah satu art director di Landor. Pria
           asal Bandung yang tergila-gila dengan ilustrasi pewayangan ini melanjutkan pendidikan di Pratt Institue,
           Brooklyn, New York dan lulus tahun 2000 dengan predikat highest achievement. Bahkan sembari kuliah di
           Pratt Institute, Henri masih sempat bekerja di Pushpin Studio yang didirikan desainer grafis legendaris AS
           Seymor Chwast dan perancang logo I Love New York, Milton Glaser. Lepas dari Pushpin Studio, Henri
           mapan di Chermayeff & Geismar. Di sana dia merancang beberapa logo penting, seperti The Emmy Award,
           Japan Airlanes, Guggenheim Foundation dan Food Network Channel. Pada 2002, Henri mengalami PHK,
           namun tak sampai satu bulan dia menerima telepon dari Direktur Kreatif Douglas Sellers konsultan merek
           bergengsi asal Inggris, Wolff Olins yang sedang membuka kantor di New York. Di sana, Henri bergabung
           sebagai desainer untuk proyek revitalisasi General Electric (GE).








                                                              5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11